Pendekatan
Kesastraan
Karya sastra bisa
dikatakan sebagai sesuatu yang abstrak. Abstrak yang dimaksud adalah
seperti cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap
oleh filsafat yang dituangkan kedalam bentuk sastra itu sendiri.
Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan meliputi:
1. Bahasa,
2. Agama,
3. Kesusastraan,
4. Kesenian dll.
Mengikuti
pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial
Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang
dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep konsep social dibatasi
pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk
mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan
sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak
.
Ada
perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense
of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi
dapat saja mencatat angka-angka … Ada benang merah yang menyatukan
konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu
melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih
kuat. Elemen-elemen kearifan budaya lokal kita didominasi oleh
ajaran-ajaran tersebut.
IBD yang Dihubungkan
dengan Prosa
Kepuitisan,
keartistikan/keestetikaan bahasa puisi di sebabkan oleh kreativitas
penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi hidup.
2. Kata-kata yang
ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah di beri
suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair
sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah
di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan
hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan yang
mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah :
1. Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman/penyampaian
pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”.
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan
suatu kemampuan yang disebut “pengalaman perwakilan”
2. Puisi
dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengan
membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk
hati/pikiran manusia, karena melalui puisinya sang penyair menunjukan
kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman
setiap orang.
3. Puisi
dan keinsyafan sosial
Secara
imaginatif puisi dapat menafsirkan siuasi dasar manusia sosial yang
bisa berupa :
-
penderitaan atas ketidak adilan
-
perjuangan utuk kekuasaan
-
konflik dengan sesamanya
-
pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Nilai-Nilai dalam
Prosa Fiksi
Yang dimaksud dengan nilai
di sini adalah persepsi dan pengertian yang diperoleh pembaca
lewat sastra (prosa fiksi. Tidak semua pembaca dapat memperoleh
persepsi dan pengertian tersebut. Ini hanya dapat diperoleh pembaca,
apabila sastra menyentuh diririya. Nilai tersebut tidak akan
diperoleh secara otomatis dari membaca, dan hanya pembaca yang
berhasil mendapat pengalaman sastra saja yang dapat merebut
nilai-nilai dalam sastra.
(a). Keistimewaan
dan kesenangan yang diperoleh dari membaca sebuah prosa fiksi adalah
pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana jika mengalaminya sendiri
peristiwa atau keja-dian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan
imaginasinya untuk
mengenaldaerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya, atau yang tak mungkin
dikunjungi selama hidupnya.
fiksi juga memberikan kesenangan yang berupastimulasi
intelektual. Ini datang dari adanya ide-ide, wawasan-wawasan, atau
pemikiran- pemikitan yang baru, yang aneh, yang luar biasa,
bahkan juga yang mungkin sangatmembahayakan jika diungkap-kan bukan
lewat sastra.
(b). Prosa fiksi
memberikan informasi. Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak
terdapat di dalam ensiklopedi Jika kita memerlukan suatu fakta,
maka kita dapat membuka buku. Tetapi jika kita
menginginkan wawasan yang berbeda dari apa yang ada di dalam fakta,
maka kita harusmemilih sastra.
Dari
sastra mungkin kita akan mendapatkan nilai-nilai
dari sesuatu yangmungkin di luar perhatian kita. Dari novel
sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah
atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini,
masalalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang misalnya
(Kita ingat misalnya Robinson Crusoe (Defoe) atau Perjalanan ke Akhirat (DjamilSuherman).
Fiksi bersifat mendramatisasikan, bukan hanya sekedar menerangkan sepertimisalnya buku teks psikologi. Mendramatisasikan, berarti mengubah prinsip-prinsipabstrak
menjadi
suatu kehidupan atau lakuan/tindakan (action). Kita jadi
ingat misalnya pada Ziarah (Iwan Simatupang) yang merupakan
dramatisasi atau fisikalisasi dari ideketerasingan kehidupan manusia,
sebagaimana diperankan oleh profesor filsafat itu.
(c). Prosa fiksi memberikan warisan kultural.Pelajaran
sejarah dapat memberikan sebagian warisan kultural kepada mahasiswa
demikian pula dengan pelajaran matematika
seni dan musik. Para mahasiswa yang
mempelajari bahasa dan sastra akan memperoleh kontak dengan : impian-impian,harapan-harapan,
dan aspirasi-aspirasi, sebagai akar-akar dari kebudayaan.
Prosa
fiksidapat menstimulai imaginasi, dan merupakan sarana bagi
pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya
bangsa. Novel-novel yang terkenal seperti
Sitti Nurbaya,
Salah Asuhan, Layar Terkembang mengungkapkan impi-an-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi darigenerasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini.
(d). Prosa fiksi
memberikan keseimbangan wawasan.Lewat prosa fiksi seseorang dapat
menilai kehidupan berdasarkan pengalamannya dengan banyak individu.
Fiksi juga memungkinkan lebih banyak
kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rang-kaian aksi (action) yang
mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan oleh kehidupan
sendiri.
IBD yang Dihubungkan
dengan Puisi
Puisi
memang tidak termasuk ke dalam pengajaran ilmu budaya dasar (IBD).
Akan tetapi, terdapat suatu hubungan antara puisi dengan ilmu budaya
dasar.
"Puisi
termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan
kesenian unsur dari kebudayaan."
Puisi
merupakan ungkapan jiwa dari penulisnya. Hal yang menjadikan puisi
itu istimewa adalah bagaimana cara penulis menyampaikan ungkapan
jiwanya. Penulisan puisi penuh dengan berbagai kata konotasi, kata
ambigu, majas, kata-kata yang mencerminkan suasana, pengulangan kata,
dan lain-lain. Puisi disajikan dalam bentuk yang unik dan menarik
untuk dibaca. Hanya saja, puisi tidak dapat dipahami dengan mudah apa
yang dimaksud atau apa yang terkandung di dalamnya.
Alasan
mengapa banyak orang yang tertarik untuk membuat puisi antara lain
karena puisi merupakan tulisan yang menarik dan menantang. Puisi juga
merupakan sarana untuk menceritakan suatu kisah dengan indah tanpa
tidak banyak orang yang tahu apa isinya, tetapi tidak memperkecil
niat pembaca untuk terus membaca puisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar