Minggu, 02 Desember 2012

Konsepsi IBD dalam Kesastraan


Pendekatan Kesastraan

Karya sastra bisa dikatakan sebagai sesuatu yang abstrak. Abstrak yang dimaksud adalah seperti cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat yang dituangkan kedalam bentuk sastra itu sendiri. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan meliputi:

1. Bahasa,
2. Agama,
3. Kesusastraan,
4. Kesenian dll.

Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak .

Ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka … Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat. Elemen-elemen kearifan budaya lokal kita didominasi oleh ajaran-ajaran tersebut.


IBD yang Dihubungkan dengan Prosa

Kepuitisan, keartistikan/keestetikaan bahasa puisi di sebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

1. Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi hidup.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah :
 
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman/penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “pengalaman perwakilan”

2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, karena melalui puisinya sang penyair menunjukan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

3. Puisi dan keinsyafan sosial
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan siuasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
- penderitaan atas ketidak adilan
- perjuangan utuk kekuasaan
- konflik dengan sesamanya
- pemberontakan terhadap hukum Tuhan


Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi

Yang dimaksud dengan nilai di sini adalah persepsi dan pengertian yang diperoleh pembaca lewat sastra (prosa fiksi. Tidak semua pembaca dapat memperoleh persepsi dan pengertian tersebut. Ini hanya dapat diperoleh pembaca, apabila sastra menyentuh diririya. Nilai tersebut tidak akan diperoleh secara otomatis dari membaca, dan hanya pembaca yang berhasil mendapat pengalaman sastra saja yang dapat merebut nilai-nilai dalam sastra.

(a).  Keistimewaan dan kesenangan yang diperoleh dari membaca sebuah prosa fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana jika mengalaminya sendiri peristiwa atau keja-dian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imaginasinya untuk mengenaldaerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya, atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya.
fiksi juga memberikan kesenangan yang berupastimulasi intelektual. Ini datang dari adanya ide-ide, wawasan-wawasan, atau pemikiran- pemikitan yang baru, yang aneh, yang luar biasa, bahkan juga yang mungkin sangatmembahayakan jika diungkap-kan bukan lewat sastra.

(b). Prosa fiksi memberikan informasi. Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi Jika kita memerlukan suatu fakta, maka kita dapat membuka buku. Tetapi jika kita menginginkan wawasan yang berbeda dari apa yang ada di dalam fakta, maka kita harusmemilih sastra.
Dari sastra mungkin kita akan mendapatkan nilai-nilai dari sesuatu yangmungkin di luar perhatian kita. Dari novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, masalalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang misalnya (Kita ingat misalnya Robinson Crusoe (Defoe) atau Perjalanan ke Akhirat (DjamilSuherman).


Fiksi bersifat mendramatisasikan, bukan hanya sekedar menerangkan sepertimisalnya buku teks psikologi. Mendramatisasikan, berarti mengubah prinsip-prinsipabstrak menjadi suatu kehidupan atau lakuan/tindakan (action). Kita jadi ingat misalnya pada Ziarah (Iwan Simatupang) yang merupakan dramatisasi atau fisikalisasi dari ideketerasingan kehidupan manusia, sebagaimana diperankan oleh profesor filsafat itu.

(c).  Prosa fiksi memberikan warisan kultural.Pelajaran sejarah dapat memberikan sebagian warisan kultural kepada mahasiswa demikian pula dengan pelajaran matematika seni dan musik. Para mahasiswa yang mempelajari bahasa dan sastra akan memperoleh kontak dengan : impian-impian,harapan-harapan, dan aspirasi-aspirasi, sebagai akar-akar dari kebudayaan.
Prosa fiksidapat menstimulai imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa. Novel-novel yang terkenal seperti Sitti Nurbaya,  Salah Asuhan, Layar Terkembang mengungkapkan impi-an-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi darigenerasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini.

(d). Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan.Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalamannya dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rang-kaian aksi (action) yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan oleh kehidupan sendiri.


IBD yang Dihubungkan dengan Puisi

Puisi memang tidak termasuk ke dalam pengajaran ilmu budaya dasar (IBD). Akan tetapi, terdapat suatu hubungan antara puisi dengan ilmu budaya dasar.
"Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian unsur dari kebudayaan."
Puisi merupakan ungkapan jiwa dari penulisnya. Hal yang menjadikan puisi itu istimewa adalah bagaimana cara penulis menyampaikan ungkapan jiwanya. Penulisan puisi penuh dengan berbagai kata konotasi, kata ambigu, majas, kata-kata yang mencerminkan suasana, pengulangan kata, dan lain-lain. Puisi disajikan dalam bentuk yang unik dan menarik untuk dibaca. Hanya saja, puisi tidak dapat dipahami dengan mudah apa yang dimaksud atau apa yang terkandung di dalamnya.
Alasan mengapa banyak orang yang tertarik untuk membuat puisi antara lain karena puisi merupakan tulisan yang menarik dan menantang. Puisi juga merupakan sarana untuk menceritakan suatu kisah dengan indah tanpa tidak banyak orang yang tahu apa isinya, tetapi tidak memperkecil niat pembaca untuk terus membaca puisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar